Drama Lutung Kasarung

Sabtu, 27 Oktober 2012


LUTUNG KASARUNG


Segmen 1

Narator : Pada suatu hari ada seorang Raja yang adil dan Ratunya yang sangat bijaksana. Mereka mempunyai dua orang putri yang cantik. Putri mereka bernama Purbararang dan Purbasari. Purbararang berwatak kejam dan jahat, sedangkan Purbasari berwatak baik  hati. Di suatu malam, Raja bersama dengan Ratu serta Patih menceritakan segala keluh kesahnya memimpin Kerajaan Pasir Batang.

(Raja duduk di atas kursi bersama dengan Ratu. Patih duduk bersila di bawah)
Raja : Adinda, aku merasa sudah cukup tua untuk mengurus kerajaan ini. Aku merasa tidak kuat lagi.
Ratu : kenapa Ayahanda? Padahal Ayahanda masih kuat, kekuatan Ayahanda masih sebesar gajah dan sekuat badak.
Raja : Apa katamu?! Jika aku badak, berarti kau Ratunya badak!
Ratu : Walaupun aku dinobatkan menjadi badak, asalkan bersamamu selalu aku mau
Raja : Oh Ratuku, kau memang pandai membuatku terbang
Patih : Orang tua kok kelakuannya ada-ada saja (sambil berbisik-bisik)
Raja : (mendengar apa yang dikatakan patih) apa kau bilang?!
Patih : Oh anu Raja tidak aku tidak berkata apa-apa (sambil terbata-bata). Bagaimana rencana Raja dengan pergantian kekuasaan itu? Siapa yang akan menggantikan Raja?
Raja : Aku bingung Patih, aku tak mempunyai anak laki-laki, aku hanya mempunyai dua orang putri yang cantik yaitu Purbararang dan Purbasari. Siapa yang dapat kuandalkan?
Patih : Tentulah Purbasari baginda, Purbasari anak yang baik hati. Berbeda sekali dengan saudaranya Purbararang yang kerjaannya selalu pacaran dengan si Indra Jaya. Tiap hari kerjaannya hanya SMS-an, Facebook-an, Twitter-an, dan BBM-an.
Ratu : Betul Ayahanda, aku sudah berulang kali mengingatkannya untuk belajar, tapi ia tetap saja bawel dan tak mau mendengarkan kata-kataku. Aku sudah angkat tangan untuk mengurus anak itu.
Raja : Baiklah kalau begitu, aku setuju dengan pendapat kalian.

Cerpen Kacamata


Ketika Aku Harus Memakai Kacamata


Ketika pelajaran bahasa Inggris, aku diminta membaca bacaan yang berada di layar LCD. Ketika aku kesulitan membaca bacaan tersebut, saya diminta memakai kacamata karena aku sulit melihat tulisan dengan jarak yang cukup jauh.
Hari Ini, aku akan mengambil kacamata di toko optik. Aku tak tahu apakah aku akan menyukai kacamata ini. Aku pun tak tahu apakah tampangku akan bego bila memakainya. Bersama Ayah, aku pergi ke toko kacamata. Aha, kacamata untukku sudah jadi. Beberapa hari yang lalu, aku bersama Ibu telah memilih dan memesan kacamata itu. Bingkainya silver, seperti warna kesenanganku. Ahli kacamata di took itu memasang kaca yang cocok untuk mataku di bingkai itu. Setelah memakai kacamata, aku bisa melihat segala sesuatu dengan jelas tetapi saat pertama kali aku melihat lantai, kepalaku langsung terasa pusing.